Kamis, 06 Desember 2012

Pengertian Multimeter

Multimeter digunakan untuk mengukur arus listrik seperti AC atau tegangan DC, arus, dan resistansi. Multimeter menggabungkan voltmeter, amperemeter, dan ohmmeter. Multimeter ini ada dua jenis yaitu digital dan analog.

Multimeter ini dapat digunakan untuk mengecek baterai, komponen, switch, sumber listrik, dan motor dan digunakan untuk mendiagnosa malfungsi listrik.

Multimeter digital memiliki layar LCD yang memberikan desimal lurus ke depan, sedangkan tampilan bar analog bergerak melalui skala angka dan harus ditafsirkan. 

Sebagai voltmeter, multimeter dapat mengukur jumlah tegangan AC atau DC yang mengalir melalui sirkuit. Tegangannya berupa perbedaan energi potensial antara dua titik. 

Sebagai ohmmeter, multimeter dapat mengecek resistensi pada sirkuit, yang diberikan dalam ohm. Resistensi dapat ditemukan pada setiap titik di sirkuit dengan terlebih dahulu mencabut perangkat dari stopkontak atau sumber baterai. Kemudian, masukan perkiraan tentang jumlah ohm. 

Ketika digunakan sebagai ammeter, multimeter dapat mengukur arus yang mengalir melalui sirkuit tertutup dengan mengganggu sirkuit itu. Multimeter hanya dapat dihubungkan secara seri, yang berarti bahwa semua sirkuit arus akan mengalir melalui sensor ammeter. 

Multimeter disebut juga dengan multitester, adalah alat listrik genggam untuk mengukur langsung besaran listrik aktif seperti arus listrik dan potensi (tegangan) atau pasif seperti resistor, kapasitor, dan lainnya. Pengukuran dapat dilakukan untuk langsung atau arus bolak-balik dan pengukuran berbagai rentang masing-masing. 

Multimeter Digital memiliki Keuntungan yakni : Akurasi tinggi dan Tahan. 
Kekurangan: AC, tidak memberikan tegangan rms dan sumber arus yang asal magnet, atau salah satu yang dioperasikan oleh controller di AC dengan metode penyerapan.

rms Digunakan untuk mengukur tegangan dan arus terus-menerus.

Multimeter analog memiliki Kekurangan yaitu akurasi rendah, dan cepat rusak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar